Jumat, 08 April 2011

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi

Paru-paru merupakan organ vital dalam proses respirasi. Proses respirasi bertujuan untuk mengambil oksigen yag dibutuhkan tubuh untuk metabolisme dan membuang karbondioksida yang merupakan zat sisa dari metabolisme.
Sistem pernafasan terdiri dari :
1.    Hidung.
Hidung terdiri dari Allae nasi yaitu cuping hidung yang tersusun oleh tulang rawan elastis yang dilapisi oleh kulit. Di antara allae nasi ada sekat yang disebut septum nasi. Hidung juga memiliki ronga yang disebut cavum nasi. Di dalam cavum nasi terdapat tiga pasang (concha nasalis) tonjolan yaitu conccha nasalis inferior, medius, dan superior). Concha nasalis ini menyebabkan udara yang masuk ke dalam hidung berputar-putar sehingga menjadi lebih lama dalam cavum nasi dan menyebabkan udara
menjadi lebih hangat. Di dalam cavum nasi udara mengalami beberapa proses sebelum masuk ke paru-paru yaitu disaring oleh rambut  hidung / fibrisiae (pada bagian distall cavum nasi), dihangatkan oleh anyaman vena (plexus venosus),  dan dibasahi oleh lendir atau sel goblet (pada bagian proximal).  Dengan adanya proses tersebut udara yang masuk ke paru-paru menjadi bersih, hangat (sesuai dengan suhu tubuh), dan lembab. Bila ada infeksi maka akan terjadi hipersekresi lendir oleh sel  goblet (pilek) dan akan terjadi udem (hidung terasa tersumbat).
Ronga sebelah atas concha nasalis disebut regio olfaktori karena terdapat sel-sel saraf pembau. Yang bisa dibau adalah zat yang berbentuk cair. Bila tidak cair maka akan diceirkan oleh lendir dari sel goblet.
2.    Pharyinx (faring).
Faring terletak dibawah rongga hidung dan berfungsi sebagai tempat pengaturan agar udara masuk ke laryng dan udara makanan masuk ke esofagus. Fungsi ini terjadi karena adanya kelep yang disebut epiglotis. Bila epiglotis kinerjanya tidak bagus maka makanan bisa masuk ke laring maka akan tersedak sehingga makanan akan keluar melalui hidung. Pharynx terdiri dari nasofaring (berhubungan dengan hidung), orofaring (berhubungan dengan mulut, dan laryngofaring (berhubungan dengan laryng).
3.    Larynx ( laring).
Laring adalah ronga atau tabung lanjutan dari faring yang berfungsi sebagai jalan dari udara ke trakhea. Di dalam laring ada pita suara (Chorda vocalis) yaitu sepasang lipatan mukosa laring.Diantara lipatan mukosa ini terdapat rongga yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki memiliki rngga yang lebih besar dari perempuan sehinga suara laki-laki besar dan bernada rendah sedangkan suara perempuan kecil dan bernada tinggi.
4.    Trachea
Trachea merupakan jalan nafas lanjutan dari laring yang dapat kita raba di daerah leher sebagai cincin-cincin tulang rawan yang terbuka di daerah belakang sehingga tidak akan menutup walaupun terjadi pembengkakan, jumlahnya sekitar 11-12 buah. Trachea berbentuk seperti pipa dan merupakan pipa pernafasan yang paling besar. Trachea kemudian bercabang menjadi bronchus extra pulmonar. Percabangan ini disebut bifucartio trachealis yang terdapat organ thysmush.
5.    Brochus.
Bronchus dibagi menjadi dua bagian yaitu bronchus extra pulmonar dan bronchus intra pulmonar. Bronchus extra pulmonar merupakan bronchus yang terletak diluar paru-paru sedangkan bronchus intra pulmonar merupakan bronchus yang terletak di dalam paru-paru.
6.    Bronchiolus
Bronchiolus merupakan cabang dari bronchus. Dinding bronchiolus tidak memiliki tulang rawan sehingga bisa menyempit. Bila menyempit akan menyebabkan sesak nafas dan menimbulkan suara nafas tambahan ronchi.
Bronchiolus kemudia bercabang lagi menjadi bronchiolus terminalis (bronchiolus yang masih berfungsi sebagai tempat koduksi udara) kemudian menjadi bronciolus respiratory (bronchiolus yang terdapat alveolus)
7.    Alveolus
Alveolus merupakan kantong yang terbuka di satu sisi dan berfungsi sebagai tempat pertukaran antara O2  dan CO2 karena di alveolus terdapat banyak sekali kapiler darah yang kemudian akan masuk ke dalam jantung  (atrium kiri) untuk dipompakan ke seluruh tubuh oleh ventrikel kiri.
8.   Paru-paru.
Manusia memiliki sepasang paru. Paru-paru terletak di dalam cavum thoraks, di atas diafragma, di depan vertebrae torachalis, dibelakang sternum dan costae. Paru kanan terdiri dari 3 lobus dan paru kiri terdiri dari 2 lobus. Paru dilapisi oleh selaput yang disebut pleura. Pelura terdiri dari dua bagian yaitu pleura parietalis (pleura bagian luar dan menempel pada dinding toraks) dan pleura visceralis (pleura yang Menempel pada paru-paru). Diantara kedua pleura terdapat rongga (cavum pleuralis) yang berisi cairan dan berfungsi untuk memberi ruang ketika paru-paru mengembang dan mengempis dan berfungsi agar kedua pleura tidak lengket.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar